Terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, candi ini merupakan salah satu keajaiban dunia yang memiliki pesona dan misteri yang luar biasa. Selain Candi Borobudur, Yogyakarta juga terkenal dengan destinasi wisata lainnya seperti yang tidak kalah menarik. Namun, fokus kita kali ini adalah pada kemegahan dan keunikan Candi Borobudur.
Candi Borobudur tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata populer di Indonesia, tetapi juga sebagai situs warisan budaya dunia yang diakui oleh UNESCO. Dengan arsitektur yang megah dan sejarah yang kaya, candi ini menyimpan banyak cerita yang menarik untuk diungkap. Mari kita telusuri lebih dalam tentang sejarah, arsitektur, dan daya tarik lainnya dari Candi Borobudur.
Sejarah Candi Borobudur
Candi Borobudur dibangun pada abad ke-9 oleh Dinasti Syailendra, sebuah kerajaan Buddha yang pernah berjaya di Jawa. Pembangunan candi ini diperkirakan memakan waktu sekitar 75 tahun, dimulai pada masa pemerintahan Raja Samaratungga. Setelah selesai, Candi Borobudur menjadi pusat kegiatan keagamaan Buddha di Jawa.
Pada abad ke-14, setelah runtuhnya Kerajaan Majapahit, Candi Borobudur perlahan-lahan mulai ditinggalkan dan tertimbun oleh abu vulkanik dari Gunung Merapi. Candi ini baru ditemukan kembali pada awal abad ke-19 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, seorang gubernur Inggris di Jawa. Raffles kemudian memulai usaha restorasi untuk mengembalikan kejayaan Candi Borobudur.
Arsitektur Candi Borobudur
Arsitektur Candi Borobudur sangatlah unik dan penuh simbolisme. Candi ini memiliki bentuk punden berundak yang terdiri dari sepuluh tingkat, melambangkan filosofi Buddha tentang tiga tingkatan alam semesta. Tiga tingkat ini adalah Kamadhatu (dunia nafsu), Rupadhatu (dunia bentuk), dan Arupadhatu (dunia tanpa bentuk).
Pada bagian dasar candi, terdapat relief yang menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa pada masa itu. Relief ini tidak hanya indah tetapi juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi. Setiap panel relief menceritakan kisah yang berbeda, mulai dari legenda Buddha hingga ajaran moral dan etika.
Daya Tarik Candi Borobudur
Salah satu daya tarik utama dari Candi Borobudur adalah panorama sunrise yang menakjubkan. Banyak wisatawan yang datang pagi-pagi buta untuk menyaksikan matahari terbit dari puncak candi. Saat matahari perlahan muncul di balik Gunung Merapi dan Gunung Merbabu, pemandangan ini menciptakan suasana yang magis dan penuh kedamaian.
Selain itu, Candi Borobudur juga terkenal dengan 72 stupa kecil yang mengelilingi satu stupa utama di puncaknya. Setiap stupa kecil berisi patung Buddha yang duduk dalam posisi teratai, menghadap ke luar. Para pengunjung percaya bahwa jika mereka bisa menyentuh patung Buddha di dalam stupa, keinginan mereka akan terkabul.
Sebenarnya tidak hanya borobudur, kamu juga bisa mengunjungi , tempat itu sangat terkenal.
Festival dan Acara di Candi Borobudur
Setiap tahun, Candi Borobudur menjadi tuan rumah bagi berbagai festival dan acara keagamaan. Salah satu yang paling terkenal adalah Waisak, sebuah perayaan besar dalam agama Buddha untuk memperingati kelahiran, pencerahan, dan kematian Siddhartha Gautama. Ribuan umat Buddha dari seluruh dunia datang ke Borobudur untuk merayakan Waisak dengan upacara dan meditasi.
Selain Waisak, ada juga Borobudur International Festival yang menampilkan berbagai pertunjukan seni dan budaya dari Indonesia dan mancanegara. Festival ini bertujuan untuk mempromosikan pariwisata dan melestarikan warisan budaya di sekitar Candi Borobudur.
Candi Borobudur adalah sebuah mahakarya yang tidak hanya menawarkan keindahan arsitektur, tetapi juga menyimpan kekayaan sejarah dan budaya. Dari relief yang menghiasi dinding-dindingnya hingga pemandangan sunrise yang memukau, setiap sudut candi ini memiliki cerita yang menunggu untuk diungkap. Dengan persiapan yang tepat dan rasa hormat terhadap situs bersejarah ini, kunjungan Anda ke Candi Borobudur akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Nikmatilah setiap momen dan biarkan keajaiban Borobudur menginspirasi Anda.